Jurnal Sastra

Rubrik Nusasastra Jurnal Sastra (The Indonesian Literary Quarterly) No. 2/2013, menampilkan sosok Haji Hasan Mustapa, penulis prolifik dan pujangga Sunda paling dikenal pada zamannya yang meninggal pada 1930 dalam usia 78 tahun di Bandung. Dua esai tentang Haji Hasan Mustapa di rubrik Nusasastra, masing-masing ditulis oleh Hawe Setiawan ("Dinding Mistis Haji Hasan Mustapa") dan oleh Soni Farid Maulana ("Religiositas Hasan Mustapa dalam Dandanggula Sirna Dirasa"). Jurnal Sastra edisi...
More Description

Rubrik Nusasastra Jurnal Sastra (The Indonesian Literary Quarterly) No. 2/2013, menampilkan sosok Haji Hasan Mustapa, penulis prolifik dan pujangga Sunda paling dikenal pada zamannya yang meninggal pada 1930 dalam usia 78 tahun di Bandung. Dua esai tentang Haji Hasan Mustapa di rubrik Nusasastra, masing-masing ditulis oleh Hawe Setiawan ("Dinding Mistis Haji Hasan Mustapa") dan oleh Soni Farid Maulana ("Religiositas Hasan Mustapa dalam Dandanggula Sirna Dirasa"). Jurnal Sastra edisi ini juga menampilkan esai-esai Anton Kurnia dan Maman S. Mahayana (di rubrik Kajian) dan Nenden Lilis Aisyah (di rubrik Tepas); cerita pendek Beni Setia dan monolog Dea Loher yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Heliana Sinaga (di rubrik Prosa); sajak-sajak Oodgeroo Noonuccal yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Cecep Syamsul Hari (di rubrik Puisi); dan ulasan Soni Farid Maulana atas buku Meitha KH, "Mesin Waktu" (di rubrik Resensi).Jurnal Sastra adalah sebuah penerbitan dalam bentuk jurnal yang memublikasikan puisi, prosa, kajian, karya terjemahan, dan memublikasikan sosok, proses kreatif, dan karya sastrawan yang menulis dalam bahasa daerah.